Ramadan Menyatukan Kita




 Namanya Ramadan. Dari beberapa musim yang ada di dunia, tidak ada yang lebih mengagumkan dan secantik dia. Musim gugur dengan dedaunan yang mengalun di udara, musim semi dengan semarak wanginya aroma sakura, terasa biasa. Karena Ramadan adalah musim menebar kebaikan. Kebaikan selalu terlihat indah dan menyejukan.
             Satu hal yang membuat mata ini berkaca-kaca, disertai perasaan haru luar biasa, adalah ketika melihat eloknya jalinan tali persaudaraan di antara sesama makhluk-Nya. Si kaya mengasihi dan memberi yang miskin, ratusan anak yang bernasib sama di sebuah panti, tak lagi kesepian dari orang-orang yang ikhlas berbagi dan menyumbang kebahagiaan, atau sahabat lama, berkumpul kembali menyambung memori nostalgia. Serta, kedekatan makhluk dengan Khaliq-nya.  
             Momen baik ini seakan menjalar dan menular pada keluarga kami. Saya tinggal bersama suami dan orang tuanya. Selama berumah tangga, saya belum pernah sekali pun makan bersama dalam satu meja dengan mertua. Seringkali hal seperti itu kami anggap terlalu formal dan kaku. Kami selalu berpencar, di mana pun yang penting tetap dalam satu rumah.
            Namun Ramadan merubah segalanya, tepatnya memperbaiki segalanya. Bakda ashar adalah waktu yang tepat bagi saya dan Ibu untuk berkolaborasi di dapur. Menyusun menu, saling berbagi resep, dan tentu tak lupa saling berbagi cerita dan bercengkrama. Hal terlangka yang pernah kami lakukan dalam keseharian terjadi dengan begitu indah pada bulan penuh kemuliaan ini. Lebih dari itu, setiap magrib dan subuh, keluarga kecil ini berkumpul, berbagi rasa, cerita dan cinta. Saya melihat kasih sayang Allah menyertai rumah kami. Dan saya mensyukuri betapa Ramadan telah menyatukan kami.
Alhamdulillah..


*) Tulisan saya yang diikut sertakan dalam lomba Love Ramadan
dari OkeZone.com. Mohon di like ya link-nya dengan klik di sini.
Thank you :)





0 comments:

Posting Komentar