Kuliah Ta'aruf


Mahasiswa/i baru Institut Agama Islam Cipasung (IAIC) kelas khusus Kampus Condong baru saja melaksanakan kegiatan Orientasi Studi dan Pengenalan Kampus (OSPEK) atau Kampus IAIC menamainya dengan Kuliah Ta’aruf di Kampus IAIC Singaparna pada 08-09/11/2011 kemarin. Sekitar 40 peserta dari kelas khusus Condong mengikuti kegiatan yang memakan waktu dua hari itu. Termasuk tingkat II yang tahun sebelumnya belum mengikuti OSPEK karena terlambat mendaftar sebagai Mahasiswa IAIC. Peserta Kuliyah ta’aruf sendiri secara keseluruhan berjumlah 530 orang lebih (mencakup IAIC Pusat dan Kelas Khusus Daerah).
                Kegiatan OSPEK yang tahun-tahun sebelumnya biasanya dilaksanakan selama kurang lebih satu minggu, kini dipersingkat menjadi dua hari saja. Begitu juga embel-embel persyaratan bagi Mahasiswa/i baru yang sebelumnya selalu aneh-aneh dan neko-neko kini dihapuskan. Hal ini dipandang Rektor Kampus IAIC KH. Drs. A. Bunyamin Ruhiyat, M.SI tidak memberikan dampak positif dalam berlangsungnya kegiatan. “Apa hubungannya kaleng susu dengan ta’aruf” pungkas beliau. Maka, kegiatan inipun tidak lagi bernama OSPEK, melainkan Kuliah Ta’aruf, karena memang yang lebih dipadatkan pada kegiatan ini adalah pengenalan semua hal menyangut seluruh Civitas Akademika IAIC dan beberapa hal menyangkut kemahasiswaan dan dorongan serta motivasi.
                Berikut beberapa kegiatan dalam Kuliah Ta’aruf Mahasiswa-Mahasiswi Baru IAIC tahun akademik 2011-2012; 

Check ini Peserta.
Peserta terlebih dahulu dikelompokan lalu dikumpulkan dilapangan area Kampus. Acara dimulai pukul 07.00. Bagi Mahasiswa/i baru yang berasal dari daerah disediakan asrama agar tidak terlambat mengikuti acara, begitupun dengan kelas khusus Condong.
Saat Check in Peserta


      Pembukaan 
      Pembukaan Kuliah Ta’aruf dilaksanakan di Aula IAIC dengan dihadiri Rektor serta segenap jajaran para pembantu Rektor, dan para Dekan juga Dosen IAIC. Kuliah Ta’aruf dibuka secara simbolis oleh Rektor IAIC KH. Drs. A. Bunyamin Ruhiyat, M.SI dengan penerbangan balon di lapangan depan aula IAIC dengan disaksikan seluruh peserta Kuliah Ta’aruf. Tepuk tangan meriahpun membahana diseluruh penjuru kampus.

saat pembukaan
KH. Drs. A. Bunyamin Ruhiyat, M.SI selaku Rektor IAIC
pembukaan secara simbolis dengan pelepasan balon
Sang balon terbang membawa harapan kami

1.   
      Perkenalan Panitia-panitia dan Dosen
      Sebelum masuk pada tahap pemberian kuliah umum, para panitia berjajar didepan untuk memperkenalkan diri masing-masing. Dan berhubung para dosen tidak seluruhnya hadir, maka perkenalanpun hanya dari para panitia saja.

Para panitia mengenalkan diri
1.    
      Kuliah Umum
     Kuliyah umum perdana dimulai dengan materi Sinergitas Kmapus dan Pesantren oleh KH. A. Bunyamin Ruhiyat, M.SI. Dalam kuliahnya, beliau menceritakan sejarah berdirinya Pondok Pesantren Cipasung yang berdiri pada tahun 1931. Ponpes ini didirikan oleh KH. Ruhiat. Dan pada tahun 1965 IAIC lahir dibawah Yayasan Cipasung.
Selain itu, beliau juga menyampaikan sinergitas antara Kampus dan Pesantren. Maksud dari didirikannya kampus IAIC ialah untuk melahirkan kader ulama yang intelek. Dengan mesantren juga kuliah, diharapkan keilmuan mahasiswanya mampu tergali dengan maksimal. Beliau juga menjelaskan tentang beberapa maziyah/kelebihan dari Pesantren. Diantaranya; Pesantren memiliki kurikulum yang baku dll.


saat menyimak pemateri
Pada kuliah-kuliah selanjutnya, ada beberapa pemateri yang menarik perhatian saya. Diantaranya kuliah yang diberikan Drs. H. Muttaqin, M.Pd dengan tema Sosiologis dan Antropologis Kampus. Juga Drs. H. Endang Solihin, M.SI dengan tema membangun jiwa intelektual dalam diri Mahasiswa.

bersama Drs. H. Endang Solihin, M.SI

      Demo UKM
Dari beberapa UKM, diantaranya; UKM BKC dan Pramuka yang kebagian memperlihatkan demonya pada kami

UKM BKC (Bandung Karate Club) saat demo
1
      Debating dan Refresh Otak
     Kegiatan ini menuntut setiap kelompok untuk mempresentasikan nama dari kelompoknya masing-masing yang merupakan nama-nama pan ilmu agama. Seperti Tajwid, Nahwu, Fiqih, dari Kelas Khusus Condong sendiri, Condong 1 bernama Al-Balagoh, dan Condong 2 bernama Tahsinul Khot.

Setiap kelompok harus mempresentasikna dari nama kelompoknya sendiri
Kelompok Condong 1 bernama Al-Balaghoh


Condong 2 bernama Tahsinul Khot
1.      
      Pembagian Hadiah
     Panitia menentukan beberapa kategori bagi para peserta yang berprestasi selama mengikuti Kuliah Ta’aruf. Diantaranya; Kelompok Terdisiplin, Peserta teraktif, Kelompok dengan yel-yelan terheboh, dan peserta terheboh. Dan Kelompok Condong 2 berhasil mendapatkan hadiah sebagai Kelompok Terdisiplin dan Terbaik J.

Abdul Gani ketua dari kel. Condong 2 saat menerima hadiah
1. 
      Bakti Sosial 
     Dalam rangka memperingati milad IAIC, maka para panitia berinisiatif untuk mengadakan bakti sosial, dengan memberikan sumbangan kepada panti asuhan dan anak-anak kurang mampu dengan cara memberikan persyaratan pada Mahasiswa/i baru untuk membawa beragam makanan, beras, dan uang masing-maisng Rp. 2.000,- rupiah.

Dan semestinya, merekapun (yang tidak mampu) merasakan hal yang sama :-) indahnya berbagi


      Penutupan
      Sampailah pada akhir acara, penutupan kembali digelar di aula kampus IAIC. Kali ini, para petugas upacara penutupan seperti MC, Drigen, Qori’ dsb diambil dari para peserta, bukan dari panitia. Dengan berakhirnya acara, Drs. H. Muttaqin, M.SI yang mewakili Rektorpun menyampaikan selamat pada kami, karena kami telah menjadi Mahasiwa dan bagian dari Civitas Akademika kampus IAIC, horeeeee J. Padahal dari tahun kemarin juga saya sudah jadi mahasiswa, hehe J. Oh iya, dan tak afdol rasanya dalam suasana masih lebaran, jika penutupan tidak ditutup dengan acara mushofahah. Shollalloh 'ala muhammad, shollalloh 'alaihi wasallam...

Penutupanpun diakhiri dengan mushofahah

0 comments:

Posting Komentar