April Mop: Bohong kan Dosa!


Lena Sa’yati,


           Namanya Lina, sehari yang lalu Ia baru saja dapat hadiah buku dari Ibunya. Dan hari ini dia kehilangan buku yang sama sekali belum dibacanya itu. Hingga Sindy datang, dan berkata, bahwa seorang gadis yang namanya berinisial “S” lah yang mengambil buku Lina itu, bahkan sudah dirobek-robek, katanya lagi. Seketika Lina marah luar biasa, pertama, karena buku itu adalah hadiah dari Ibunya, kedua, karena Ia sama sekali belum membacanya, ketiga, Lina yakin bahwa gadis pencuri yang berinisial “S” itu tak lain adalah Salma, teman sekelas yang seringkali bermasalah dengannya. Wow, lengkap sudah kemarahan gadis ini.
Lalu apa yang selanjutnya gadis ini lakukan? Ia mendatangi Salma, dan melabraknya habis-habisan, saking marahnya, tak ada kesempatan yang Ia berikan sedetikpun untuk Salma sekedar menjelaskan. Ia bahkan tak mengatakan permasalahnnya. Pada saat itu Ia hanya emosi sekali, dan dengan amarah yang meluap-luap, tiba-tiba saja Lina menampar muka Salma, lalu mendorong tubuhnya hingga tersungkur ke lantai. Karena tahu bukunya sudah sobek, Lina tak berhasrat untuk menanyakan keberadaan bukunya pada Salma, karena itu percuma, malah akan membuatnya sakit hati dan semakin emosi saja.
Tanpa merasa bersalah, Lina kembali ke kelas, meninggalkan Salma yang tengah mengelus-elus pipinya yang terlihat kemerahan sambil masih bertanya-tanya  atas apa yang baru saja dialaminya. Dan sesampainya di kelas, Lina dikejutkan oleh Sindi yang menyodorkan sebuah buku didepan mejanya.
“Ini kan?..” Tentu saja Lina merasa heran, mengapa tiba-tiba bukunya kembali. Padahal Sindy bilang, buku itu sudah diambil dan dirobek-robek Salma. Dan tahu apa komentar Sindy?
“ April Mop!...hehe”
Namun tiba-tiba Lina menggertak.
“ Setelah apa yang kamu perbuat, sampai aku melabrak Salma dengan sangat emosi, lalu sekarang kamu cuma mau bilang, April Mop?...nggak lucu! Kamu harus tanggung jawab! ”
“Lho, kenapa kamu melabrak Salma, maksud aku, yang berinisial “S” itu kan aku, aku cuma becanda, Lin”
“Kamu memang becanda, tapi terlanjur kelewatan. Mikir-mikir dulu dong kalau becanda!...”

Ow,ow,ow,...garing! dan apakah ini yang dinamakan lelucon sebagaimana tujuan dari adanya April Mop itu? Yup, ini akibat dari so’ keren-kerenan ngikut budaya asing yang justru efeknya sama sekali nggak baik buat kita.  Coba kita tela’ah sebentar,
Sama halnya dengan perayaan hari Valentine yang sempat saya bahas juga dalam postingan saya satu bulan yang lalu, April Mop yang dikenal juga dengan sebutan April Fools' Day dalam bahasa Inggris ini, diperingati setiap setahun sekali, yakni pada tanggal 1 April. Untuk sejarahnya, bisa baca DI SINI. Pastinya sudah pada tahu kan, kalau pada hari tersebut, orang dianggap boleh berbohong atau memberi lelucon kepada orang lain tanpa dianggap bersalah. Hari ini ditandai dengan tipu-menipu dan lelucon lainnya terhadap teman dan tetangga, dengan tujuan mempermalukan mereka-mereka yang mudah ditipu. Wait, lihat tiga kata yang saya garis bawahi? Yep, itu dia yang jadi titik permasalahnnya. Masalah apa? Ya masalah hukum! Hukum apa? Ya hukum Berbohong! Berbohong untuk apa? Ya untuk lelucon saja! Lelucon yang bagaimana? Ya yang bisa bikin orang malu!....weh,weh,weh,...sangat menjamur ternyata masalahnya.
Semua manusia di muka bumi inipun tahu kalau berbohong itu perbuatan tercela. Tanpa ada pengkotak-kotakkan agamapun, hukum berbohong ya sudah pasti tercela. Si Pinokio aja bisa maju tuh idungnya kalau berbohong, pertanda kalau berbohong itu adalah jelek. Nah itu baru hukum secara universalnya saja. Kemudian bagaimana dengan agama kita? Agama Islam, agama yang merupakan rahmat bagi seluruh alam, agama suci, agama samawi, agama yang mutlak kebenaran hukumnya langsung dari Allah SWT? Baiklah, kita kupas saja perayaan hari berbohong ini setajam mungkin, melebihi tajam silet sekalian! Let’s chekck this out!
                April Mop ditandai dengan perbuatan “BERBOHONG” . Sedangkan berbohong adalah perbuatan tercela. Tanyakan pada siapapun, hukum berbohong tetaplah tidak terpuji. Dan dalam Islam, jika seseorang berbohong, maka Ia telah berdosa, dosa yang amat buruk, aib yang sangat keji, dan balasan yang setimpal baginya hanyalah neraka! Na’udzubillah...
                Isma’il bin Wasith berkata, Aku mendengar Abu Bakar Ash-Shiddiq ra berkhutbah setelah wafat Rosululloh saw. Ia berkata, “Rasulullah saw pernah berdiri di tempatku ini pada tahun pertama-kemudian Abu Bakar menangis-seraya bersabda:
                “Sesungguhnya dusta (bohong) membawa kepada kedurhakaan, sedangkan kedurhakaan menyeret ke neraka, dan sesungguhnya seseorang berdusta hingga ditulis di sisi Allah sebagai pendusta.”(HR. Bukhari dan Muslim)
                Na’udzubillahi min dzalik, coba deh kita pikir, kok bisa-bisanya perbuatan yang sangat buruk, aib yang sangat keji, plus ganjaran semengerikan neraka ini dijadikan lelucon? Waras gak sih nih orang-orang yang ngelakuin aktivitas “berbohong”?. Masa gak takut sama siksa neraka? Masa gak ngeri dicap Allah sebagai seorang pembohong? Yang bener aja?!
                Masalahnya, kenapa berbohong sampai dikategorikan sebagai dosa yang amat buruk plus aib yang sangat keji? Jawabannya, Karena bohong itu adalah pangkal dari segala dosa! Seperti juga dikatakan dalam Mahfudzat, “Pangkalnya dosa adalah berbohong”

Sindy berbohong->Lina marah->Su’udzon pada Salma->berniat buruk->mencaci Salma->menampar Salma->menyakiti hati Salma->bertengkar dengan Sindy 

Coba hitung, berapa dosa yang kita temukan dari kasus tadi? dan itu bermula “HANYA” dari kebohongan yang dijadikan lelucon. Tentu “HANYA” disini tidak lagi menjadi “HANYA” yang sederhana, yang merupakan kata penekanan terhadap sesuatu yang dianggap enteng. Itu berarti, dari satu kebohongan saja, bisa membuat rentetan perbuatan-perbuatan tercela lainnya. Maka, disinilah, letak derajat keburukan dan kekejian dari perbuatan itu. Sehingga, diakatakanlah, bahwasanya berbohong merupakan pangkal kejelekan. Gimana?
                Sebentar, ini baru berbohong. Belum hukum yang ditetapkannya. Jika ternyata dalam perayaan April Mop ini berbohong diperbolehkan, tanpa dianggap bersalah, maka ini amat sangat bertentangan sekali dengan hukum Islam! Wow, saya sampai menuliskan beberapa kata penekanan dalam kalimat tadi. Habisnya, gimana nggak ada penekanan, wong jelas-jelas bohong itu dosa, masa dalam April Mop tiba-tiba saja diperbolehkan? Tanpa dianggap bersalah? Mana bisa hukum ditawar-tawar begitu? Memangnya cabe rawit? Bawang merah? Wortel? Kol? Toge? Sebutin deh semua sayur-sayuran yang bisa ditawar lainnya sekalian.
                Dalam Islampun, berbohong hanya diperbolehkan jika menyangkut tiga hal: 1)Seseorang yang mengucapkan perkataan untuk tujuan perdamaian, 2)seseorang yang mengucapkan perkataan dalam perang, 3)dan seseorang yang berbicara kepada istrinya atau istri yang berbicara kepada suaminya.(HR. Muslim). Dalil ini diriwayatkan dari Ummu Kultsum yang pernah mendengarkan Rasulullah saw memberikan keringanan dalam berdusta kecuali menyangkut yang tiga tadi itu.
Nih ya, pertama, berbohong ditoleransi jika seseorang hendak mengucapkan perkataan untuk tujuan perdamaian, jelas kan ruhsohnya. Tapi coba dalam April Mop, boro-boro berkata untuk tujuan perdamaian, lah wong tujuannya saja untuk mempermalukan orang lain. Beuh, ini mah udah dosa, tambah berlipat aja dosanya.
Kedua, Seseorang   yang mengucapkan perkataan dalam perang, seperti ketika si Fulan dikejar-kejar musuh penjahat, masa kita mau ngasih tahu keberadaan si Fulan? Nah disini baru berbohong bisa ditoleransi. Beda jauh deh sama April Mop yang justru ingin mengerjai orang-orang yang dianggap gampang dibohongi. Kasihan banget kan? Mana sikap saling melindungi sesama saudaranya?
Ketiga, Seseorang yang berbicara kepada istrinya atau istri yang berbicara kepada suaminya. Ini sih biasanya kalau lagi ada cekcok diantara keduanya, biar bisa damai, baru deh berbohong bisa ditoleransi. Kalau April Mop, bukan malah bikin akur, justru malah bisa bikin cekcok. Ck,ck,ck,
                Dari ketiga alasan tadi, kita juga bisa menilai, mana ada toleransi terhadap perbuatan berbohong buat orang yang cuma mau membuat lelucon? berkata bohong hanya karena ingin ditertawakan orang-orang saja, maka celakalah Ia, celakalah Ia! Seperti halnya dalam hadist yang driwayatkan Abu Dawud, dan Tirmidzi, ‘ Celaka bagi orang yang berbicara kemudian berdusta supaya orang-orang menertawakannya, celaka dia, celaka dia,’. Coba, yang begitu aja bakal celaka, apalagi yang tujuannya pingin bikin lelucon, atau ingin mempermalukan orang. Astagfirullahal’adziem.
                Dan lagi ya, April Mop itu kan bukan berasal dari budaya kita. Itu budaya orang kafir, yang jelas-jelas efeknya tidak baik, dan tidak boleh kita tiru. Maka, jika kita malah berbuat sebaliknya, bisa jadi kamu termasuk kedalam golongan itu. Awalnya meniru, membudaya, membiasakan, dan jadilah kamu bagiannya, alias, K-A-F-I-R! Mau?..Na’udzubillah...
                Kalau begitu, yuk kita sama-sama jauhi perbuatan keji itu, perbuatan yang mendekatkan kita pada kedurhakaan itu, perbuatan yang ganjarannya neraka itu, perbuatan yang menjadi pangkal dari segala dosa itu. Kalau kita sudah amat sangat terbiasa dengan perbuatan jelek itu, yuk kita cepat-cepat taubat, jangan malah ikut-ikutan kumat, nambah dosa dengan juga melakukan perbuatan berbohong pada hari April Mop yang tahun ini jatuh pada hari jum’at. Kan nggak banget, masa hari jum’at yang notabene merupakan rajanya hari dengan seabreg keutamaannya kita nodai dengan aktivitas tidak bermutu seperti itu? Nyebut yuk, nyebut,...Astagfirullah...33x
                Terakhir, do’akan saya biar nggak jadi orang yang suka bohong, maka sayapun tengah mendo’akan kita semua agar tidak termasuk orang-orang yang suka berbohong. Janji ya mau do’ain saya? Awas, jangan bohong!




0 comments:

Posting Komentar