Suasana Karantina Pembinaan Sayembara Menulis |
Pada siang dan
sore Jum’at kemarin suasana pondok menjadi agak sedikit berbeda dari
sebelumnya. Pada satu ruangan terdapat satu kelompok yang menyalakan semangat
luar biasa untuk menulis. Bahkan saking semangatnya, teriakan mereka sampai
terdengar ke luar gedung.
Memang pada
hari itu sedang diadakan kegiatan karantina pembinaan untuk peserta Sayembara
Menulis Novel, Cerpen dan Puisi yang digelar Komunitas Matapena Rayon
Tasikmalaya. Kompetisi tersebut sengaja hanya melibatkan peserta dari dalam
saja. Dikira yang berminat hanya satu atau dua, ternyata kian hari peserta
semakin membludak. Kini tercatat peserta Sayembara Menulis di Pondok Pesantren
Condong jumlahnya menyentuh 117 orang. Subhanallah. Saya sampai kewalahan
ketika membina mereka, takut tidak terjangkau satu persatu, tapi Alhamdulillah
karena semangatnya yang begitu besar memicu diri saya untuk membimbing mereka
dengan sepenuh hati.
Kompetisi ini
baru diadakan tahun ini dan mudah-mudahan bisa terus istiqomah untuk
kedepannya. Kegiatan semacam ini disadari Komunitas Menulis di Pondok Pesantren
Condong untuk membakar semangat para santri dalam dunia Literasi, sehingga
harapannya dapat muncul para penulis yang berkualitas. Alhamdulillah ternyata
animo santri pun sangat besar saat digelar acara seperti ini.
Para peserta
Sayembara Menulis baru memasuki tahap satu dalam kompetisi. Yaitu tahap
karantina pembinaan. Di sini mereka dijejali pengetahuan seputar menulis dan
beberapa tips agar menjadi penulis yang baik. Dengan begitu, diharapkan ketika
nanti membuat karya, mereka tidak kebingungan dan bisa mengejawantahkan apa
yang mereka ketahui kedalam tulisannya masing-masing. Tahap selanjutnya, mereka diberi waktu satu
bulan untuk menyelesaikan karya dengan deadline terakhir pengumpulan
tanggal 2 Maret 2013 tepat pukul 12 malam. Setelah itu, semua karya yang
terkumpul akan diserahkan pada dewan juri, dan penentuan juaranya sendiri akan
diumumkan pada saat acara Pekan Literasi Pelajar ke-2 tanggal 12 Maret 2013 di
depan ratusan pelajar se-Jawa Barat.
Kompetisi ini
tentunya akan berlangsung seru, karena juaranya tidak memandang dia tingkat SMP
atau SMA, jadi siapa pun berhak menang jika karyanya bagus. Selain itu, juara
Sayembara Menulis juga memperebutkan piala Gubernur, Kepala Sekolah SMA Terpadu
dan SMP Terpadu. Keren bukan? Hal ini
sengaja untuk menjadi motivasi bagi para peserta agar mereka mempersiapkan
karya mereka dengan sebaik-baiknya. Selanjutnya, bagi para juara, karya mereka
juga akan diterbitkan. Ah, siapa yang tidak tergiur mengikuti ajang ini.
Begitulah semangat para prajurit penghunus pena di Pondok Pesantren Condong. {Lena}
0 comments:
Posting Komentar